FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
FORCLIME 4.0 telah bekerja sama dengan Balai Pelatihan LHK Makassar dalam pengembangan SDM lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) di Indonesia Timur. Kerja sama juga dilakukan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Makassar untuk pendidikan vokasi. Adanya kerja sama tersebut mendapat perhatian dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), yang diwujudkan melalui kunjungan ke SMK Kehutanan Negeri Makassar pada tanggal 23 Oktober 2023. Kunjungan tersebut merupakan salah satu agenda dari Delegasi BMZ dalam lawatannya ke Indonesia mulai tanggal 21 hingga 27 Oktober 2023. Delegasi BMZ yang dipimpin oleh BMZ Parliamentary State Secretary, Ms Baerbel Kofler, diterima oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bapak Dida Migfar Ridha.
Dalam kunjungan tersebut, dibahas beberapa topik, termasuk: (1) Upaya pengembangan SDM LHK yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP LHK) Makassar; (2) Upaya pendidikan vokasi yang diselenggarakan oleh SMK Kehutanan Negeri Makassar; (3) Isu strategis terkait pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
Delegasi BMZ juga berdialog dengan para siswa dan mengunjungi fasilitas yang ada di SMK Kehutanan Negeri Makassar, termasuk laboratorium kultur jaringan, persemaian tanaman hutan, budidaya lebah, dan bank sampah.
Dalam kunjungan tersebut, Ms Kofler menyampaikan bahwa sangat terkesan dengan kunjungan ini dan berharap para siswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa, bisa belajar secara intens untuk mengembangkan profesionalisme dalam melestarikan hutan di Indonesia.
Setelah mengunjungi Makassar, Delegasi BMZ melanjutkan lawatannya ke wilayah kerja GIZ di Cagar Biosfer Lore Lindu di Sulawesi Tengah.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Provinsi Papua memiliki sumberdaya hayati yang sangat tinggi dan beragam dan dapat dijumpai di berbagai tipe ekosistem mulai dari terumbu karang, estuaria, rawa, danau, savana, dataran rendah, dataran tinggi sampai ke daerah alpin. Dari sebaran tipe ekosistem tersebut membuat sumber daya hayatinya menjadi spesifik dan unik. Menurut perkiraan para ahli, Papua memiliki sekurang-kurangnya 11.000-20.000 jenis tumbuhan pembuluh, 191 jenis mamalia, 346 jenis reptilia dan amphibi, 552 jenis burung, 151 jenis ikan air tawar, dan diperkirakan 300.000 jenis serangga.
Sebagai bentuk tata kelola pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 447/KPTS-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan koordinasi bersama para pihak terkait mengenai tata kelola pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar. Oleh karenanya, BBKSDA mengadakan diskusi terfokus (FGD) pada tanggal 24 Oktober 2023 di Kota Jayapura. Acara tersebut dibuka oleh Kepala BBKSDA Papua, A.G Martana, S.Hut,.MH., dan dihadiri oleh para pihak terkait dengan pemanfaatan dan peredaran tumbuhan dan satwa liar, termasuk: Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura, Polda Papua, TNI AL, Angkasa Pura Jayapura, PT. Pelindo Jayapura, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua, Kejaksaan Negeri Jayapura, Pangdam XVII Cenderawasih, Kepala Kepolisian Daerah Papua, Pengadilan Tinggi Jayapura, Komandan Lantamal Jayapura, serta mitra pembangunan Provinsi Papua termasuk FORCLIME. Tujuan FDG ini adalah untuk:
1. Meningkatkan koordinasi bersama para pihak dalam meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa liar, baik keluar maupun masuk ke Provinsi Papua.
2. Tercapainya kesepahaman bersama terkait penanganan dan pencegahan peredaran tumbuhan dan satwa liar secara ilegal.
Hasil dari FGD ini adalah Deklarasi Papua yang berisi komitmen lintas para pihak dalam mendukung penanganan jaringan ilegal peredaran tumbuhan dan satwa liar di Provinsi Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
John Hassor, siswa magang dari Universitas Ottow Geissler Papua
Anna Manyakori, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Ruben Yogi, Advisor Junior bidang GIS dan Pementaan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Tanah Papua
FORCLIME memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas pendamping kehutanan dan kelompok tani hutan mendorong praktik pengelolaan usaha kehutanan yang efektif dan berkelanjutan. Rangkaian pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha bagi kelompok tani hutan (KTH) dampingan telah dilakukan sejak tahun 2022 hingga akhir tahun 2023 di tiga provinsi wilayah kerja FORCLIME, yaitu Papua, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat Daya dan telah terlaksana dengan baik dan sukses.
Untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman antar KTH dan fasilitator kehutanan yang telah mengikuti pelatihan pengembangan usaha, FORCLIME bersama PT SIMS dan RIWANI GLOBE, mitra-mitra pendamping pelatihan, mengadakan sesi berbagi pembelajaran secara daring pada tanggal 20 Oktober 2023. Kegiatan tersebut dibuka dan dipandu oleh Manajer FORCLIME bidang pengembangan kapasitas SDM, bapak Edy Marbyanto. Peserta kegiatan ini adalah KTH dan fasilitator kehutanan dari ketiga provinsi tersebut diatas, 50% dari peserta adalah perempuan (22 orang).
“Kami berharap pendampingan ini akan berlanjut, karena kami masih butuh dukungan untuk pengembangan usaha”, kata Muhammad Azis, pendamping Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Provinsi Sulawesi Tengah.
Saat ini, FORCLIME sedang menyusun rencana kegiatan pendampingan lanjutan yang akan dilaksanakan hingga FORCLIME 4.0 berakhir pada tahun 2024.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Junior, Pengembangan SDM
Edy Marbyanto, Manajer bidang strategis, Pengembangan SDM
Didukung oleh: | |