FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Di tahun 2021, Pokja REDD+ Kalimantan Barat melakukan peningkatan kualitas pemantauan dan pelaporan aktivitas terkait penurunan emisi di Kalimantan Barat melalui pembuatan website Monitoring, Reporting, and Verification (MRV), yang juga dimanfaatkan untuk mempublikasikan hasil kerja Pokja. Hasil pelaporan ini nantinya akan disampaikan ke dalam Sistem Registri Nasional (SRN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Untuk mengefektifkan alur pelaporan, Pokja REDD+ Kalimantan Barat bermaksud untuk mengintegrasikan website MRV Kalimantan Barat ke SRN.
Dengan dukungan FORCLIME, pertemuan persiapan integrasi website ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2021 di Sekretariat Pokja REDD+ Kalimantan Barat. Pertemuan dibuka oleh Kepala Bidang Penataan dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kalimantan Barat, Ibu Yenny S.Hut, MT, yang juga merupakan anggota Pokja REDD+ Provinsi Kalimantan Barat.
Pertemuan ini menghasilkan penyempurnaan beberapa menu dalam website, termasuk membuka akses kepada para pihak lingkup Provinsi Kalimantan Barat untuk dapat mengisi laporan secara mandiri terkait aksi mitigasi dan adaptasi yang telah dilakukan.
Sebagai tindak lanjut, akan dilaksanakan pertemuan lanjutan dengan Direktorat Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan dan Verifikasi, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK untuk mendiskusikan strategi integrasi website MRV provinsi ke dalam web nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Yenny, S.Hut, MT, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, anggota Pokja REDD+ Kalimantan Barat
Jumtani, Advisor Bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Focal Point GCF
Wandojo Siswanto, Manajer Bidang Strategis, Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan pengelolaan kawasan, Taman Nasional Wasur melakukan penilaian yang dilakukan secara bersama-sama para pihak agar hasilnya obyektif. Penilaian pengelolaan, menggunakan pendekatan Management Effectiveness Tracking Tool (METT), dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Desember 2021 di Merauke, Papua. Kegiatan yang didukung FORCLIME ini, dibuka oleh Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Yarman, S.Hut., MP., dihadiri oleh mitra pembangunan di Provinsi Papua, termasuk akademisi, LSM, masyarakat lokal. Sedangkan sebagai fasilitator pelaksanaan METT adalah Dr. Peggy Awanti Nila Krisna, S.Hut.,M.E dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , selain itu, juga Senior Advisor FORCLIME, Dr. Ismet Khaeruddin.
Selain untuk melihat tingkat kefektifan pengelolaan kawasan, penilaian ini juga bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan, gangguan, dan ancaman dalam pengelolaan taman nasional. Sehingga dapat melakukan penerapan manajemen adaptasi sesuai nilai permasalahan.
Penilaian ini tidak berkaitan dengan hasil kerja taman nasional, tetapi untuk mengetahui apa saja yang sudah dilakukan termasuk juga program-program yang dilakukan oleh mitra-mitra Taman Nasional Wasur. Sehingga penilaian ini memberi peluang bagi mitra-mitra untuk mengembangkan program prioritas yang sesuai untuk kepentingan pengelolaan TN Wasur yang lebih baik.
Tindak lanjut dari kegiatan dua hari ini adalah menyiapkan resume hasil penilaian METT yang kemudian akan diajukan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk penetapan nilai METT Taman Nasional Wasur tahun 2021.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Balai Taman Nasional Wasur bersama dengan FORCLIME telah melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan kondisi sosial-budaya masyarakat sebagai dasar pemilihan kampung binaan dalam rangka pengelolaan hutan lestari, termasuk pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat adat. Survei telah dilaksanakan dengan kunjungan lapangan ke lima kampung di wilayah dan sekitar Balai Taman Nasional Wasur pada bulan November lalu. Untuk membahas hasil survei lapangan dan menetapkan kampung binaan, Balai Taman Nasional (TN Wasur) mengadakan pertemuan untuk berkoordinasi dengan mitra-mitra pembangunannya, termasuk FORCLIME, pada tanggal 7 Desember di Merauke, Papua.
Kampung-kampung tersebut nantinya akan menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan bersama TN Wasur dan FORCLIME. Kampung binaan tersebut diharapkan akan menjadi model dalam pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam oleh masyarakat adat.
“Bersyukur untuk program yang sejauh ini sudah dilaksanakan bersama FORCLIME, semoga dengan adanya dukungan ini, kegiatan pengembangan masyarakat akan lebih optimal dilakukan”, kata Kepala Balai Taman Nasional Wasur, bapak Yarman, S.Hut, MP.
Risalah pertemuan ini kemudian akan disampaikan ke kantor pusat FORCLIME untuk kemudian dilaporkan kepada Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai project executing agency FORCLIME.
Langkah selanjutnya adalah merumuskan program kegiatan di kampung binaan serta menentukan model pendampingannya.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Didukung oleh: | |