1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

2021 11 06 Identifikasi Kampung Cyloop Youtefa ro 1

Dalam upaya mendukung pengembangan kapasitas dan pengembangan kemitraan konservasi di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Cycloop – Youtefa, perlu ditetapkan kampung binaan sebagai target intervensi program bersama antara FORCLIME danBalai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua. Oleh karena itu, FORCLIME melakukan kegiatan identifikasi kampung binaan bersama dengan pengelola KPHK Cycloop – Youtefa pada tanggal 3 sampai 6 November 2021. Beberapa kampung yang dikunjungi dalam kegiatan identifikasi adalah kampung Dosay, Tablasupa, Doyobaru, Maribu, Buper Waena, dan Bayangkara, yang berlokasi di Kabupaten Jayapura.

Data dan informasi yang dikumpulkan selama kegiatan kunjungan lapangan adalah terkait lokasi dan aksesibilitas kawasan, potensi hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan, kearifan lokal dan tradisi pengelolaan hutan oleh masyarakat, demografis dan kelembagaan masyarakat, dan keberadaan Kelompok Tani Hutan (KTH) di masing-masing kampung.Data dan informasi yang dikumpulkan selama kegiatan kunjungan lapangan adalah terkait lokasi dan aksesibilitas kawasan, potensi hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan, kearifan lokal dan tradisi pengelolaan hutan oleh masyarakat, demografis dan kelembagaan masyarakat, dan keberadaan Kelompok Tani Hutan (KTH) di masing-masing kampung.

Terdapat banyak hal menarik terkait kearifan lokal yang ditemui tim selama kegiatan survei. Sebagai contoh, masyarakat di kampung Tablasupa mengenal 15 tipe lanskap yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, yaitu: morewai (sungai), sero (gunung), meko (bukit), yoo sena (kampung tua), yoo (kampung), burou (mata air), dukuru (teluk), buman (muara), pau (lembah), nau (laut), sensori (telaga), boru (pantai batu), yemo (tanjung), yepa (pantai pasir), dan sekere (karang).Di sana, masyarakat tidak boleh membangun rumah di atas laut, tepi pantai, dan tanjung. Hasil melaut juga harus dibagi-bagi kepada seluruh marga oleh Ondoafi (pimpinan tertinggi di kampung).

Berdasarkan hasil kegiatan identifikasi ini, FORCLIME akan berkonsultasi kepadapihak BBKSDA Papua. Hasil diskusi akan menjadi dasar untuk menentukan kampung binaan bersama dan merumuskan kegiatan pendampingan di kampung tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rut M Ohoiwutun, Advisor Junior Bidang Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Adat, Papua
Theodora Florida Resubun, Advisor Bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer Bidang Strategis, Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

in cooperation with ministry of forestry and environment Didukung oleh:
Cooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz