FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Diklat bertujuan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan pelatihan yang berorientasi praktis. Selain itu, Hutan Diklat juga diharapkan mampu mendukung upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk memberikan arah yang lebih jelas dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BD LHK) Makassar menyusun Rencana Pemberdayaan Masyarakat sekitar KHDTK Hutan Diklat Tabo-tabo untuk periode 2022-2024. Saat ini Draft Rencana Pemberdayaan Masyarakat sudah disusun namun masih perlu dikonsultasikan kepada publik agar rencana tersebut benar-benar mewadahi aspirasi dari para pemangku kepentingan yang ada di sana.
Oleh karena itu, BD LHK Makassar menyelenggarakan Konsultasi Publik mengenai Draft Rencana Pemberdayaan Masyarakat tersebut pada tanggal 11 November 2022 di Kampus BD LHK Makassar di KHDTK Hutan Diklat Tabo-tabo, Sulawesi Selatan. Kegiatan konsultasi publik dibuka oleh Kepala Seksi Sarana dan Evaluasi Diklat, BD LHK Makassar, Bapak Endang Siswanto. Rencana Pemberdayaan Masyarakat sekitar KHDTK Tabo-tabo periode 2022-2024 yang dipresentasikan dalam pertemuan ini mencakup pengembangan kelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha di wilayah KHDTK Hutan Diklat Tabo-tabo.
“Kegiatan pertemuan ini sangat baik untuk menyelaraskan rencana dari BDLHK Makassar dengan rencana pembangunan Desa Tabo-tabo,” kata Kepala Desa Tabo-tabo, Bapak Hairil Anwar.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah revisi dokumen berdasarkan masukan yang dikompilasi dari konsultasi publik, yang kemudian akan ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar. Sehingga dokumen tersebut tersedia bagi para pihak yang memerlukan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Dalam rangka menyiapkan dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sorong Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat mengadakan pertemuan pada tanggal 4 November 2022. Pertemuan yang dilaksanakan secara daring ini dibuka oleh Kepala KPHP Sorong Selatan, Reynold Kesaulija, S.Hut., M.Si., dan dihadiri oleh FORCLIME sebagai salah satu mitra pembangunan di Provinsi Papua Barat.
Dalam pertemuan tersebut Kepala KPHP Sorong Selatan meminta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan tata hutan (pembagian blok dan petak), yang hasilnya akan membantu dalam penyusunan dokumen RPHJP. Terkait dengan kegiatan tata hutan tersebut, FORCLIME akan mendukung proses konsultasi (coaching clinic). Namun pelaksanaannya dilakukan oleh KPHP Sorong Selatan dengan tetap berkoordinasi dengan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Manokwari.
Disamping itu, akan diselenggarakan coaching clinic penyusunan RPHJP bagi seluruh KPH di Provinsi Papua Barat sekitar akhir November atau awal Desember 2022. Dalam kegiatan ini, data-data Biogeofisik dan Sosekbud KPHP Sorong Selatan yang telah diambil bersama-sama dengan FORCLIME akan menjadi contoh dalam diskusi dan pembahasan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat.
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Sejak tahun 2013 FORCLIME mendukung mitra kerja mempromosikan pengelolaan hutan lestari berkolaborasi dengan majalah National Geographic Indonesia. Tahun 2022 ini kolaborasi dengan National Geographic Indonesia untuk menyoroti pengelolaan hutan lestari dan konservasi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Wasur di Merauke, Papua Selatan. Kegiatan yang diberi nama Pusparagam Wasur, akan menghasil produk berupa artikel fitur (feature article) dan peta informatif yang akan disisipkan pada majalah National Geographic Indonesia (NGI), serta film pendek yang akan disiarkan di media sosial NGI.
Kerja sama tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selain materi publikasi tersebut di atas, juga dilakukan pelatihan tentang persiapan dan pengembangan virtual tour bagi staf Taman Nasional Wasur. Sebagai bagian dari instrumen promosi, virtual tour taman nasional dan destinasi ekowisata menjadi media yang paling efektif dalam mempromosikan ekowisata dalam “gaya hidup new normal” pasca pandemi. Sehingga informasi mengenai Taman Nasional Wasur dapat tersebar lebih luas.
Dalam rangka pengumpulan data dan informasi, Tim NGI melakukan ekspedisi ke Taman Nasional Wasur mulai tanggal 19 Oktober hingga 1 November 2022. Tiga hari pertama perjalanan Pusparagam Wasur diawali dengan pelatihan persiapan dan pengembangan virtual tour Taman Nasional Wasur, yang diikuti staf taman nasional. Melalui pelatihan ini, para peserta menambah keahlian dan keterampilannya dalam pembuatan film pendek untuk mempromosikan taman nasional.
Perjalanan ekspedisinya diawali dari Kampung Rawa Biru, salah satu kampung binaan taman nasional. Tempat ini menjadi titik awal Tim NGI mengambil gambar dan melakukan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat. Lokasi-lokasi yang dikunjungi termasuk Savana Youram, Rawa Dolgamit, Pantai Tomer untuk mengambil panorama, pengamatan satwa liar, lanskap lahan basah, juga pengamatan burung migran. Selain itu, mereka juga mengunjungi kampung binaan FORCLIME dan Taman Nasional Wasur, yaitu kampung Yanggandur dan kampung Wasur. Di Yanggandur, mereka meliput kegiatan kelompok perempuan yang menghasilkan produk hasil hutan bukan kayu, termasuk madu trigona (madu dari budidaya lebah tanpa sengat), teh sarang semut (minuman herbal yang dibuat dari tanaman epifit genus myrmecodia), minyak kayu putih. Sedangkan di Wasur, mereka meliput tradisi sasi (aturan adat yang mengatur larangan untuk mengambil sumber daya alam pada lokasi atau dusun dalam jangka waktu yang tertentu). Sasi berkaitan dengan penghormatan pada sanak saudara yang meninggal dunia. Upacara yang dilakukan saat itu adalah mencabut sasi, dilakukan setelah setahun kematian sanak keluarga. Secara tidak langsung Sasi merupakan kelola wilayah, memberi waktu agar sumber daya alam memiliki waktu untuk tumbuh dan memulihkan populasi.
Hasil perjalanan Pusparagam Wasur ini akan ditayangkan pada majalah National Geographic Indonesia edisi bulan Januari tahun 2023. Melalui para pembacanya, diharapkan informasi tentang Taman Nasional Wasur dapat tersebar luas dan menjangkau khalayak nasional. Selain itu, film-film pendek yang dihasilkan dari kolaborasi ini akan ditayangkan pada media sosial NGI sehingga dapat menjangkau generasi muda.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Ratu Wina Widyawati, Advisor bidang Pengelolaan Pengetahuan
Didukung oleh: | |