FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, didukung FORCLIME dan mitra pembangunan lainnya (Global Green Growth Institute-GGGI), mengadakan bimbingan teknis (coaching clinic) mengenai penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) bagi empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Provinsi Papua, yaitu: KPHP Unit XXI Lintas Sarmi-Mamberamo, KPHP Unit XXIII Sarmi, KPHP Unit XXVIII Kota Jayapura, KPHP Unit XXIX Keerom. Kegiatan tersebut dilakukan secara hybrid (online dan offline) pada tanggal 16 – 17 November 2022, dan dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jan Jab Ormuseray, S.H, M.Si.
Sesi ini merupakan tahapan sosialisasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 8 tahun 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi. Bimbingan teknis ini dilakukan untuk memberikan arahan dan pedoman bagi tim penyusunan RPHJP di KPH bagaimana tahapan dan proses dalam melakukan revisi/penyusunan dokumen perencanaan tersebut.
Narasumber dalam acara bimbingan teknis tersebut, termasuk dari:
Dalam diskusi disampaikan oleh para peserta tantangan pengelolaan hutan di Papua, seperti sebagai berikut:
• Wilayah pengelolaan yang cukup luas dan akses yang sangat sulit.
• Sumber daya manusia, jumlah tidak sesuai dengan luas wilayah. Selain itu, jumlah tenaga teknis yang terbatas, misanya bidang khusus: GIS.
• Sarana dan prasarana. Masih ada KPH yang belum memiliki ruang kantor sendiri (masih sewa), peralatan kerja terbatas, termasuk kendaraan operasional.
Dalam pertemuan ini Kepala KPHP Boven Digoel, Ade Jhon Moisiri, S.Hut., menyampaikan pengalaman dalam penyusunan RPHJP. KPHP Boven Digoel adalah satu-satunya KPH di Papua bahkan di Indonesia yang telah selesai menyusun dokumen RPHJP berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. 8 tahun 2021.
‘Dengan adanya pemekaran provinsi, KPH-KPH akan terbagi ke dalam provinsi-provinsi yang baru. KPH yang ada di Provinsi Papua harus menjadi contoh bagi provinsi yang baru terbentuk, baik dalam perencanaan hutan, juga dalam upaya pemanfaatan hasil hutan bukan kayu,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Papua saat membuka acara.
Tindak lanjut kegiatan bimbingan teknis ini adalah masing-masing KPH akan melakukan revisi atas RPHJP-nya. Termasuk juga KPH yang didukung FORCLIME, yaitu: KPHP Unit XXI Lintas Sarmi-Mamberamo, KPHP Unit XXIII Sarmi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat sedang menyiapkan buku Ensiklopedia Kawasan Konservasi: Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem di Papua Barat. Dalam rangka penyempurnaan buku tersebut, FORCLIME mendukung BBKSDA dalam penyuntingan kalimat, desain dan tata letak buku hingga pencetakan buku. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari tanggal 29 Oktober hingga 6 November 2022.
Buku ensiklopedia tersebut akan menyajikan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di wilayah kerja BBKSDA. Selain itu, buku tersebut juga akan menampilkan kondisi sosial-ekonomi-budaya masyarakat tradisional yang tinggal di sekitar kawasan BBKSDA. Tujuan penyusunan buku ensiklopedia ini adalah untuk meningkatkan kesadartahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kekayaan alam dan sosial budaya yang ada di Papua Barat.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat merupakan unit pelaksana teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Papua Barat. Wilayah kerjanya meliputi 28 kawasan konservasi di daratan dan di perairan.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Menindaklanjuti survei identifikasi Landak Irian atau Ekidna (Zaglossus bruijnii) yang telah dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai 1 November 2022, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat dan FORCLIME mengadakan pertemuan koordinasi pada tanggal 11 November 2022. Tujuan pertemuan ini adalah untuk berdiskusi dan menganalisis data hasil survei identifikasi Ekidna, dalam rangka menyusun laporan survei. Pertemuan secara daring ini dibuka oleh Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat, bapak Tasliman, SP., MP.
Hasil survei identifikasi Ekidna tersebut akan ditulis dalam bentuk jurnal dan buku. Peserta rapat sepakat untuk menyusun dua jurnal, yaitu terkait dengan karakter morfologi dan sebaran habitat Ekidna di Taman Wisata Alam (TWA) Beriat, Sorong Selatan dan persepsi masyarakat di sekitar TWA Beriat terhadap Ekidna. Tulisan untuk jurnal ini akan disusun dalam tahun 2022. Sedangkan laporan dalam bentuk buku akan didiskusikan kemudian.
Dari pengalaman pelaksanaan survei identifikasi Ekidna tersebut, juga akan disusun Panduan Pelaksanaan Survei Landak Irian. Untuk itu, akan dijadwalkan pertemuan khusus untuk menyusun panduan dimaksud.
Tindak lanjut dari pertemuan koordinasi ini adalah penyelesaian kedua jurnal dimaksud, yang dijadwalkan pada tanggal 29 November, berdasarkan outline yang telah disepakati bersama.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua
Didukung oleh: | |