FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Sebagai upaya menjaga kelestarian tumbuhan dan satwa liar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Papua, didukung FORCLIME, mengadakan lolakarya mengenai Pembinaan Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar pada tanggal 6 Januari 2023 di Jayapura, Provinsi Papua. Lokakarya yang dibuka oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, A.G. Martana, S.Hut., M.P., dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring).
Lokakarya tersebut dihadiri pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Direktur Konservasi Keanakeragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik, drh. Indra Eksploitasia, M.Si., dan perwakilan dari Direktorat Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan, Usaha dan Kegiatan, serta kepala unit pelaksana teknis KLHK di Provinsi Papua (Pusat Pengedalian Pembangunan Ekoregion, Balai Pengelola DAS Mamberamo, Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan, Balai Pengelolaan Hutan Lestari), dan kepala taman nasional di Papua (Wasur, Lorentz, Teluk Cenderawasih). Selain itu, juga hadir Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura, serta pihak swasta yang bergerak dalam pemanfaatan sumber daya alam di Provinsi Papua.
“Ada tiga pilar yang menjadi dasar pengelolaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, yaitu: Perlindungan sistem penyangga kehidupan; Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya; Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,” kata Kepala BBKSDA dalam sambutannya. “Pelaksanaan ketiga pilar tersebut apabila dijalankan dengan konsisten dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan manusia“, tambahnya.
Dalam lokakarya tersebut, peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan dari beberapa narasumber, sebagai berikut:
Sebagai rangkaian dari lokakarya tersebut, pada hari berikutnya, 7 Januari 2023, BBKSDA Papua bersama mitra terkait melakukan pelepasliaran 19 satwa liar di hutan dekat Kampung Dosai. Satwa yang dilepasliarkan termasuk dua ekor ular sanca bibir putih (Leiopython albertisii), tiga ekor ular sanca hijau (Morelia viridis), satu ekor ular boa tanah papua (Candoia aspera), dua ekor biawak papua (Varanus salvadorii), delapan ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), dan tiga ekor kakatua koki (Cacatua galerita). Satwa-satwa tersebut merupakan translokasi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, selain itu, juga penyerahan dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Polairud Polda Papua, dan masyarakat.
Tindak lanjut dari lokakarya ini adalah pendampingan kepada kelompok tani hutan di kampung dukungan, terutama terkait dengan pemanfaatan anggrek untuk mendapatkan perizinan melalui Online Single Submission (OSS).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Mengawali kegiatan di tahun baru 2023, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat mengadakan pertemuan koordinasi dengan Universitas Papua dan FORCLIME pada tanggal 5 Januari 2023 di Manokwari, Papua Barat. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyusun rencana kerja tahun 2023 termasuk kegiatan pembinaan (coaching clinic) bagi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di provinsi tersebut untuk menyesuaikan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) sesuai Permen KLHK No.8 Tahun 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi serta dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 113/MENLHK/SETJENT/PLA.2/2/2022 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi Papua Barat. Dengan diterbitkannya surat keputusan tersebut, wilayah pengelolaan KPH tidak lagi berdasarkan wilayah aliran sungai (DAS), namun berdasarkan admistrasi. Hal tersebut juga mengubah luasan dan jumlah KPH yang ada di Provinsi Papua Barat, yang saat ini berjumlah 14 unit.
Pembinaan teknis atau coaching clinic penyusunan RPHJP KPH Provinsi Papua Barat akan dilaksanakan di Kota Sorong pada tanggal 19 – 21 Januari 2023. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kolaborasi dari Dinas Kehutanan Papua Barat, Fakultas Kehutanan Universitas Papua dan GIZ FORCLIME. Sehingga masing-masing pihak berkontribusi terhadap penyelenggaraan pembinaan teknis ini.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan, Bapak Ir.Runaweri F., MM., juga memasukkan kegiatan terkait dengan peningkatan kapasitas ke dalam rencana kerja tahun 2023, termasuk Pelatihan Pengenalan Jenis Pohon atau Dendrologi. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan pengenalan jenis-jenis pohon hutan bagi staf Dinas Kehutanan dan KPH. Selain itu, kegiatan lain yang dimasukkan dalam rencana kerja adalah kegiatan inventarisasi potensi biogeofisik dan sosial, ekonomi dan budaya di wilayah KPH Tambrauw.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua
Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum (CBBKDS) Kapuas Hulu telah ditetapkan oleh Man and the Biosphere (MAB) Programme UNESCO sejak Juli 2018. Pada tahun 2020, Bupati Kapuas Hulu membentuk Forum Multi Pihak (MSF), yang terdiri dari 80 orang di dalam sekretariat forum, sebagai wadah koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun CSO. Dalam menjalankan program-program cagar biosfer, terdapat kendala dan tantangan yang dialami oleh MSF. Oleh karena itu, perwakilan dari CBBKDS Kapuas Hulu melakukan kunjungan ke Cagar Biosfer Lore Lindu (CBLL) pada tanggal 12-16 Desember 2022 untuk melihat, mempelajari, dan bertukar pengalaman terkait pengelolaan cagar biosfer.
Kedatangan tim CBBKDS ini disambut oleh Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo, MT. Selanjutnya, tim CBLL membawa tim CBBKDS ke beberapa lokasi strategis dalam pengelolaan CBLL, seperti sekretariat CBLL di Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu; Rumah Cokelat, industri kecil dan menengah (IKM) produk CBLL; Galeri produk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan mitra; dan komunitas budidaya anggrek CBLL (Kareba Orchid CBLL). Beberapa poin penting dalam pertukaran pengetahuan adalah terkait:
- Koordinasi dalam forum multi pihak, termasuk penempatan sekretariat Cagar Biosfer yang efektif.
- Sinkronisasi rencana pemerintah yang ada dengan program cagar biosfer.
- Branding produk cagar biosfer melalui sistem registrasi dan verifikasi produk.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan belajar ini, CBBKDS Kapuas Hulu akan menerapkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh CBLL, seperti penempatan sekretariat cagar biosfer serta sinkronisasi rencana dan anggaran pemerintah untuk mendukung program-program cagar biosfer.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Fikty Aprilinayati, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Didukung oleh: | |