FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dalam rangka menindaklanjuti diskusi informal sebelumnya, FORCLIME dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua mengadakan rapat koordinasi pada tanggal 23 Juni 2021 di Jayapura, Provinsi Papua. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala BBKSDA Papua, bapak Edward Sembiring, S.Hut., M.Si., bertujuan untuk bersinergi dalam kegiatan kemitraan konservasi di wilayah BBKSDA Papua. Saat ini ada 14 kelompok kemitraan konservasi yang sudah dibentuk di wilayah KPHK Cyloop – Youtefa. Kegiatan yang dilakukan sesuai potensi yang ada di masyarakat, selain itu, kelompok tersebut telah disahkan oleh kepala kampung. Kegiatan kemitraan konservasi diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, diusulkan dua kelompok yang diharapkan mendapatkan dukungan FORCLIME, yaitu:
- Kampung binaan di Tablasupa terkait dengan kegiatan ekowisata dan juga produksi hiasan cenderawasih imitasi untuk dijadikan souvenir PON XX.
- Kelompok binaan di Dosay untuk pengembangan anggrek. Selain itu kelompok ini juga potensial untuk pengembangan budidaya lebah madu.
Selain itu, rapat koordinasi juga membahas kampung binaan yang akan diidentifikasi sebagai kampung percontohan (pilot village) FORCLIME 4.0. Yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan.
“BBKSDA senang bekerja sama dengan FORCLIME, bisa saling bersinergi sehingga bisa membuka peluang BBKSDA untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama ini dilakukan untuk menuju kemandirian masyarakat agar berproduksi tanpa merusak hutan, “Masyarakat Sejahtera, Hutan Lestari”, kata pak Edward Sembiring, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bersama FORCLIME mengadakan rapat koordinasi pada tanggal 23 Juni 2021 untuk membahas implementasi kegiatan FORCLIME yang bersinergi dengan rencana pembangunan kehutanan di Provinsi Papua. Dalam rapat koordinasi tersebut FORCLIME melakukan expose Rencana Strategis FORCLIME 4.0 yang telah ditandatangani oleh Kepala Biro Perencanaan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Project Executing Agency FORCLIME.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap L. Ormuseray SH, M.Si., berkata “Rencana Program FORCLIME 4.0 sejalan dengan rencana strategis dinas kehutanan dan sesuai dengan visi pembangunan kehutanan di Papua, yaitu "Hutan Lestari–Masyarakat Sejahtera”. Diharapkan program-program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi kelestarian hutan dan bagi masyarakat”, tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Tim FORCLIME 4.0 Papua akan melakukan koordinasi dengan bidang terkait untuk menyinkronkan program kerja prioritas tahun 2021. Selain itu, Tim juga mulai mengidentifikasi dan merencanakan kunjungan lapangan ke kampung binaan potensial yang akan menjadi kampung pilot FORCLIME 4.0 di Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Dalam rangka mendapatkan masukkan terutama terkait lokasi-lokasi yang potensial untuk dijadikan kampung percontohan (pilot village) FORCLIME melakukan pertemuan koordinasi dengan Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) pada tanggal 22 Juni 2021 di Jayapura, Provinsi Papua. Pertemuan tersebut dibuka oleh Asisten I Setda Kabupaten Jayapura, sebagai Ketua GTMA, bapak Abdul Rahman Basri, S.Sos, M.KP.
Di Kabupaten Jayapura, GTMA bekerja sama dengan mitra pembangunan lainnya telah melakukan pemetaan dan pembinaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) di wilayah Kabupaten Jayapura. Kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh GTMA tersebut meliputi: pemetaan wilayah adat Buyaka (pinggiran Danau Sentani), wilayah adat Oktim (meliputi Unurumguay, Kaureh, Yapsi, dan Airum), wilayah adat Dmutru (Nimboran, Elseng di Distrik Kemtuk dan Kemtuk Gresi), wilayah adat Imbinumbay (Distrik Rafinerara yang berbatasan dengan Kota Jayapura) dan wilayah adat Yewena Yonsu (Distrik Depapre di kampung Tablasupa dan Tablanusu). Selain itu,
GTMA bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan Pemda Kabupaten Jayapura telah berhasil menggugah 11 kampung di wilayah Nimbokrang yang kemudian menandatangani kesepakatan untuk menjadikan wilayah mereka sebagai hutan Konservasi Adat.
Tindak lanjut dari pertemuan koordinasi tersebut adalah mengidentifikasi dan menentukan lokasi kampung percontohan FORCLIME yang akan mengembangkan program perhutanan sosial. Penentuan lokasi juga memperhatikan aspek kesiapan lokasi, yang ditandai dengan adanya keterlibatan aktif pihak lain seperti CDK Jayapura dalam mendorong kegiatan tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rut Ohoiwutun, Junior Advisor, Hutan masyarakat dan hutan adat
Theodora F. Resubun, Advisor, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Didukung oleh: | |