FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dibentuk sebagai upaya untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan hutan. Melalui KUPS, masyarakat desa khususnya yang tergabung dalam kelompok dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan seraya mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan.
Dalam rangka peningkatan kelas Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang ada di Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Doda, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kulawi, didukung FORCLIME, mengadakan rapat koordinasi pada tanggal 8 Juli 2024 di kantor KPH Kulawi. Rapat ini dilakukan dalam rangka persiapan Penilaian Kelas yang dilakukan untuk dua KUPS, yaitu Sintuwu Singgani dan Namomi Singgani, yang saat ini masuk dalam kategori kelas Blue. dan dicanangkan untuk naik ke kelas Silver. Penilaian untuk peningkatan kelas KUPS, mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial, dan dilakukan dua kali dalam setahun untuk peningkatan kelas KUPS. Penilaian kelas ini nantinya juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan yang dapat didukung oleh KPH maupun para pihak lainnya dalam proses meningkatkan kelas KUPS yang ada di LPHD Doda.
Pertemuan yang dihadiri oleh Penyuluh Perhutanan Sosial KPH Kulawi, serta Koordinator Penyuluh KPH Kulawi, juga membahas tentang rencana sosialisasi terkait dengan keberadaan Hutan Desa Doda agar masyarakat dapat memahami dan mengetahui tentang keberadaan area Hutan Desa Doda. Selain itu, dibahas pula rencana pemasangan papan nama KUPS Sintuwu Singgani dan Namomi Singgani pada rumah anggota KUPS yang menjadi Sekretariat KUPS. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat desa dapat lebih mengetahui tentang keberadaan LPHD maupun KUPS yang ada di Desa Doda. Bagi pengurus dan anggota, keberadaan sekretariat ini dapat digunakan sebagai wadah berkolaborasi untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari produk yang dibuat oleh anggota kelompok.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Muhammad Yusuf, Advisor, Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Lestari
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Keanekaragaman Hayati dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Pusdiklat SDM LHK bersama dengan GIZ dan Common sense telah melaksanakan studi penilaian (assessment) kesiapan Massive Open Online Course (MOOC) pada bulan Maret 2024. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, diusulkan untuk dilanjutkan dengan: 1) Pelatihan Training of Trainers (ToT) pelaksanaan MOOC, dan 2) Menyusun peta jalan (roadmap) implementasi MOOC bersama para pihak.
Dalam rangka menyusun roadmap pelaksanaan MOOC, Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, didukung FORCLIME dan Common Sense, mengadakan FGD secara hybrid pada tanggal 3 – 4 Juli 2024. Diskusi ini dilakukan untuk menjaring pendapat berbagai pihak di lingkup Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), termasuk Pusat Diklat SDM LHK, serta Regional Community Forestry Training Center for Asia and the Pacific (RECOFTC) terkait rencana-rencana aksi pengembangan MOOC di masa depan, baik dari sisi kebijakan, infrastruktur, sumberdaya manusia dan pengembangan modul MOOC.
“Hasil FGD ini sangat penting dan dapat berkontribusi pada perencanaan makro kegiatan pengembangan kompetensi SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Kusdamayanti.
Hasil FGD akan didokumentasikan dalam laporan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi rencana aksi/peta jalan dan diintegrasikan dengan SOP MOOC yang saat ini sedang dibangun di Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Danan P. Hadi, Advisor bidang Remote Sensing/GIS dan eLearning
Edy Marbyanto, Manajer bidang Strategis Pengembangan Kapasitas SDM
Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan training of trainers (ToT) pengembangan Massive Open Online Course (MOOC) pada tanggal 1 – 5 Juli 2024 secara hybrid. ToT ini merupakan kelanjutan dari pembelajaran mandiri (self-study) yang telah dilaksanakan pada bulan Juni lalu. Tujuan keseluruhan pelatihan ini agar peserta mampu merancang dan mengimplementasikan MOOC yang efektif dengan mengaplikasikan prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi). Pelatihan secara daring ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar terkait eLearning, dasar desain instruksional, maupun produksi media dalam pembelajaran digital. Sedangkan dalam pelatihan tatap muka peserta fokus merancang pelatihan MOOC, seperti diskusi, latihan, dan umpan balik sejawat (peer feedback). Pelatihan yang dibuka oleh Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup, Dr. Kusdamayanti, diikuti oleh 25 peserta yang merupakan widyaiswara dan administrator Learning Management System (LMS) dari Pusat Diklat SDM LHK dan beberapa Balai Pelatihan LHK. Penyelenggaraan pelatihan ini atas kerja sama Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, FORCLIME dan Common Sense, lembaga konsultan yang sudah berpengalaman dalam pengembangan kapasitas untuk digital learning dan penciptaan konten pembelajaran.
Dalam pelatihan tatap muka, peserta membahas tiga modul pelatihan MOOC yang sedang disusun oleh Pusdiklat SDM LHK, yaitu:
1. Nilai Ekonomi Karbon/NEK.
2. ASN BerAKHLAK.
3. Tata Naskah Kedinasan.
FORCLIME mendukung pengembangan MOOC di Pusdiklat SDM LHK melalui kerja sama dengan Common Sense. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung implementasi pengembangan MOOC sebagai konsep pembelajaran eLearning yang lebih masif di KLHK.
Setelah ToT ini Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melanjutkan dengan kegiatan:
• Sesi Online Coaching untuk mendampingi peserta mengembangkan modul MOOC (direncanakan Agustus/September).
• Peningkatan Learning Management System (LMS) untuk mendukung pengembangan MOOC (direncanakan antara Agustus -September).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Naufal Abdillah, Junior Advisor bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Danan P. Hadi, Advisor bidang Remote Sensing/GIS dan eLearning
Edy Marbyanto, Manajer bidang Strategis Pengembangan Kapasitas SDM
Didukung oleh: | |