FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sorong Selatan, didukung FORCLIME mengadakan pembinaan teknis (coaching clinic) pembuatan teh gaharu bagi anggota Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Gaharu Imian di Kampung Haha, Distrik Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan pada tanggal 11 Juli 2023. Pembinaan teknis ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas sebagai persiapan penyusunan Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS) Lembaga Pengelola Hutan Desa di Kampung Haha. Kegiatan yang dibuka oleh Kasie Perencanaan dan Penataan Kawasan Hutan KPHP Sorong Selatan, Bapak Yermias Y.M. Thesia, S.Hut., dihadiri oleh seluruh anggota KUPS Gaharu Imian yang berjumlah 15 orang, beberapa anggota masyarakat yang ingin belajar, aparat Kampung Haha serta tokoh pemuda dan tokoh perempuan di kampung tersebut. Pelaksanaan coaching clinic ini mengacu pada standard operating procedure (SOP) yang telah disusun yang kemudian akan diaplikasikan oleh anggota KUPS Gaharu Imian dalam pembuatan teh gaharu.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor Bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer Bidang Strategis, Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Sejak tahun 2022, FORCLIME mendukung Bappenas melaksanakan kajian untuk mengoptimalkan pemanfaatan bioekonomi hutan di Indonesia. Konsep awal pengembangan bioekonomi hutan tersebut telah tertuang dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia 2025-2045. Untuk menajamkan konsep tersebut ke dalam dokumen perencanaan lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Bappenas berupaya untuk menyusun road map pengembangan bioekonomi hutan di Indonesia. Untuk itu, dilaksanakan FGD dengan pihak-pihak yang terkait langsung dalam pengembangan industri bioekonomi hutan, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
FGD dilaksanakan pada Kamis, 6 Juli 2023 di Bogor, dan dibuka oleh Dr. Nur Hygiawati Rahayu, ST, MSc., selaku Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas. Dalam sambutannya, Ibu Nur Hygiawati menyampaikan kerangka kajian bioekonomi hutan serta pentingnya hilirisasi usaha kehutanan untuk meningkatkan nilai tambah produk hutan. Pembukaan tersebut langsung berlanjut ke paparan Bapak Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja dari Institut Teknologi Bandung yang menyampaikan potensi pengembangan bioekonomi dari minyak-minyak nabati di Indonesia.
Narasumber pertama dari KLHK yaitu Bapak Dr. Riva Rovani, S.Hut, M.Agr., dari Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Bapak Riva menyampaikan data-data hutan yang dipantau oleh KLHK, seperti data penutupan lahan dan hutan, potensi hutan, sebaran vegetasi, dan potensi stok karbon. Data-data yang secara berkala dipantau oleh KLHK tersebut bisa menjadi dasar untuk menentukan potensi pengembangan bioekonomi hutan di Indonesia.
Narasumber berikutnya adalah Bapak Hasanuddin, S.Hut., M.Hum., dari Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK. Bapak Hasanuddin menyampaikan proses bisnis multi usaha kehutanan serta pentingnya mengkoneksikan hulu dengan hilir untuk membangun industri yang luas. Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK selama ini telah memfasilitasi UMKM kehutanan untuk membuat Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) dalam mendukung hilirisasi kehutanan, dan ke depannya akan menyusun turunan regulasi karbon hingga sampai ke marketplace.
Narasumber dari Kadin yaitu Bapak Silverius Oscar Unggul, S.P., M.M., selaku Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beliau memaparkan upaya Kadin untuk mendorong Regenerative Forestry Business (RFB) yang akan melibatkan sektor swasta. Ke depannya, Kadin berencana membuat pilot seluas 200 ribu hektare untuk mendukung multi usaha kehutanan, salah satunya melalui pengembangan bioekonomi.
Beberapa hal yang juga didiskusikan adalah pentingnya database potensi hutan di Indonesia berdasarkan region dan basisnya (misal resin, getah) untuk menyusun kebijakan serta skala industri yang sesuai. Selain itu, didiskusikan juga pentingnya menghitung kebutuhan pasar, sehingga produk-produk bioekonomi yang dihasilkan menjadi tepat sasaran dan memiliki nilai tambah dari investasi yang dilakukan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nurdita Rahmadani, Advisor Junior Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Pipin Permadi, Advisor Senior dan Liaison Officer
Pada tahun 2022, FORCLIME telah merekrut sembilan fasilitator kampung untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di kampung-kampung dukungan, yaitu: Bikar dan Emaus di Kabupaten Tambrauw, Haha dan Wendi di Kabupaten Sorong Selatan, Babrongko, Dosai dan Tablasupa di Kabupaten Jayapura, Wasur dan Yanggandur di Kabupaten Merauke.
Tahun ini, FORCLIME melanjutkan program pemberdayaan masyarakat di kampung-kampung tersebut. Beberapa fasilitator kampung adalah orang baru sehingga mereka perlu mendapatkan pembekalan agar memiliki pemahaman yang sama tentang target, kebijakan dan mekanisme kerja FORCLIME khususnya dalam pemberdayaan masyarakat kampung. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Juni 2023 secara daring dengan advisor FORCLIME sebagai narasumber. Dalam pelatihan ini juga diundang fasilitator kampung yang telah bergabung pada tahun 2022. Tujuannya adalah agar mereka dapat berbagi pengalaman, selain itu, juga dapat menyegarkan pengetahuan mereka dengan beberapa informasi baru.
Melalui pelatihan ini, para peserta mendapat pengetahuan mengenai: (1) Konsep Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan konsep Perhutanan Sosial (PS); (2) Pengantar pelaksanaan survai data dasar dengan menggunakan metode pengkajian desa secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal-PRA); dan (3) Teknik pendampingan kelompok tani hutan khususnya tiga pilar Perhutanan Sosial: Kelola Kelembagaan, Kelola Kawasan dan Kelola Usaha.
Pada bulan selanjutnya, para peserta pelatihan ini akan mendapatkan materi tambahan terkait dengan: (1) Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management-KM); (2) Pengenalan Manajemen Risiko (risk management); (3) Standar administrasi di GIZ; (4) Penyusunan rencana kerja Juli-Desember 2023.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Didukung oleh: | |