FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Sejak beberapa tahun lalu Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan program pengarusutamaan gender (PUG). Komitmen tersebut diimplementasikan melalui kegiatan bersama dengan FORCLIME sejak tahun 2018.
Dalam rangka memperkuat upaya Pengarusutamaan Gender (PUG) di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sub Pokja Gender bersama FORCLIME melakukan pertemuan membahas rencana kerja tahun 2022. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2022 secara daring dan dihadiri 52 peserta dari berbagai satuan kerja lingkup BP2SDM, FORCLIME dan Pokja Gender KLHK.
Beberapa rencana yang disepakati akan diimplementasikan di tahun 2022 antara lain:
1. Pengesahan Kriteria dan Indikator Lembaga Diklat Responsif Gender.
2. Penyusunan Gender Analysis Pathways dan Gender Budget Statement untuk Rencana Kerja tahun 2023 bagi Satuan Kerja Lingkup BP2SDM.
3. Penyusunan Buku Lessons Learned Pengalaman Staf BP2SDM (Penyuluh, Widyaiswara, dll) terkait pengarusutamaan gender menggunakan metoda storytelling.
4. Penyusunan Buku Saku Pengarusutamaan Gender bagi Penyuluh Kehutanan dan Penyuluh Lingkungan Hidup.
5. Penyusunan Kriteria dan Indikator Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan yang Responsif Gender.
6. Pembaharuan Surat Keputusan Tim Sub Pokja Gender BP2SDM.
Melalui upaya-upaya tersebut diharapkan program PUG di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya BP2SDM akan semakin solid dan melembaga.
“Kerja sama Sub Pokja Gender BP2SDM dengan FORCLIME sudah berjalan lama. Kami berharap dukungan FORCLIME tetap terus berjalan agar kegiatan PUG di BP2SDM makin solid”, kata bapak Agus Setiawan (Sub Pokja Gender BP2SDM).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer bidang strategis, pengembangan kapasitas SDM
Mohammad Rayan, Advisor teknis lintas bidang dan pengelolaan konflik
Dalam kunjungannya ke Tanah Papua, salah satu agenda Direktur Program FORCLIME adalah menghadiri pertemuan koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Dinas KLH) Papua. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Dinas KLH, Jan Jap L. Ormuseray, S.H., M.Si., dilaksanakan pada 23 Mei 2022 di ruang pertemuan Dinas KLH di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Dalam pertemuan tersebut dibahas program-program strategis yang akan dilaksanakan oleh Dinas KLH dan FORCLIME di desa dampingan yang telah ditetapkan bersama, yaitu: Babrongko.
Program kerja disusun bersama berdasarkan potensi desa yang dikumpulkan selama kunjungan lapangan. Kampung Babrongko memiliki potensi ekowisata dan hasil hutan bukan kayu (HHBK), termasuk Kombow (bahan dasar membuat ukiran, lukisan kulit kayu dan pahatan). Saat ini tersedia pohon Kombow seluas 5 hektare yang siap panen. Pohon ini ditanam lewat program penanaman Dinas KLH. Masyarakat telah memiliki kemampuan untuk membuat handicraft dari pohon tersebut. Hanya saja perlu lebih diperhalus lagi agar mendapatkan nilai ekonomi yang lebih baik dan diminati pasar. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kapasitas bagi kelompok pengrajin. Kampung Babrongko juga terkenal dengan potensi ikan mujair yang melimpah, selain menjual dalam bentuk ikan segar, perlu diproses menjadi produk lain yang lebih tahan lama seperti membuat abon mujair. Sementara itu, di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XXIII, terdapat potensi ekowisata untuk wisata minat khusus, yaitu pemacingan dan spot pengamatan penyu laut (lokasi tempat bertelur penyu), sehingga perlu dukungan ahli untuk mendesain ekowisata. Hal-hal seperti ini diharapkan lewat dukungan FORCLIME dapat dilakukan.
Dalam pertemuan koordinasi tersebut FORCLIME mengkonfirmasikan dukungannya, antara lain:
Hal-hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut dan perlu dukungan antara lain: Papua akan menjadi tuan Rumah Green Climate Fund Task Force (GCFTF) 2023, penguatan kapasitas Pokja REDD+, pengembangan HHBK terutama terkait dengan sertifikat keamanan pangan, pemanfaatan limbah pengolahan sagu untuk membuat jamur sagu.
Dalam arahannya, Kepala Dinas KLH mengatakan bahwa Program yang paling penting adalah peningkatan kapasitas SDM bagi masyarakat, sehingga potensi yang ada di sekitar mereka bisa dikembangkan.
“Dukungan FORCLIME kepada Dinas KLH sangat strategis, karena program-program FORCLIME sejalan dengan program di Dinas KLH dan sejalan juga dengan Visi- Misi Gubernur Papua”, kata bapak Jan Jap L. Ormuseray, S.H, M.Si., Kepala Dinas KLH Provinsi Papua.
Dalam rapat koordinasi tersebut juga disepakati untuk melaksanakan proses Free, Prior Informed Consent (FPIC) di kampung dampingan dalam waktu dekat.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Kegiatan lapangan dan pekerjaan kehutanan di daerah pedesaan memiliki risiko tinggi. Jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan terdekat membuat pentingnya pengetahuan dasar pertolongan pertama. Guru di SMK kehutanan memiliki tanggung jawab terhadap siswanya, terutama untuk mengantisipasi potensi kecelakaan menjadi fatal.
Untuk menjamin keselamatan para siswa, FORCLIME memfasilitasi pelatihan pertolongan pertama bagi guru-guru SMK Kehutanan Makassar pada tanggal 11-13 Mei 2022 di SMK Kehutanan dan Hutan Pendidikan Tabo-tabo, Makassar. Pelatihan diberikan oleh Palang Merah Indonesia cabang Sulawesi Selatan, dan diikuti oleh 20 orang guru.
Pada hari pertama, para peserta pelatihan berkumpul di aula sekolah dan menerima penjelasan teori pengetahuan dasar dan peraturan tentang pertolongan pertama. Peserta juga melihat peragaan dan video terkait langkah-langkah dan teknik pertolongan pertama.
Pelatihan pada hari kedua diadakan di Hutan Pendidikan Tabo-tabo. Para peserta belajar secara praktik mengenai teknik penyelamatan, penilaian risiko, resusitasi jantung paru, Heimelich Manoeuvre, panggilan darurat, dan keterampilan pertolongan pertama penting lainnya. Di hari terakhir, para peserta mengikuti tes teori dan praktek, dan dinilai oleh tim Palang Merah Indonesia.
Berdasarkan kuesioner kepuasan pelatihan, sebagian besar peserta merasa puas dengan pelatihan tersebut. Mereka menyampaikan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menunjang pekerjaan mereka, terutama untuk menangani siswa yang mengalami kecelakaan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Daniel Maertz, Advisor Bidang Pendidikan dan Pelatihan Orang Dewasa
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Didukung oleh: | |