FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu (CBLL) sangat kaya akan keragaman flora dan fauna, salah satunya adalah tanaman anggrek. Diperkirakan terdapat 100 spesies anggrek di CBLL dan sebagian diantaranya merupakan spesies endemik.Masyarakat sekitar CBLL sering kali membudidayakan anggrek sebagai sumber pendapatan alternatif mereka karena tanaman anggrek memiliki nilai jual dan permintaan yang tinggi.
Terdapat tiga desa di sekitar CBLL yang secara aktif melakukan budidaya anggrek, yaitu Desa Karunia, Desa Rejeki, dan Desa Bahagia, yang terletak di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Untuk meningkatkan keberlangsungan bisnis masyarakat serta menjamin keberlanjutan pengelolaan hutan CBLL, FORCLIME bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako serta Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) Provinsi Sulawesi Tengah memberikan pelatihan propagasi anggrek danpemasaran digital bagi kelompok perempuan anggrek di tiga desa tersebut.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2021 di Desa Karunia dan dihadiri oleh 21 peserta. Terkait propagasi anggrek, peserta mendapatkan pelatihan mengenai teknik perbanyakan anggrek dan faktor-faktor syarat pertumbuhan anggrek, seperti iklim, media, teknik penanaman, pemupukan, dan penyimpanan. Sedangkan sesi pelatihan pemasaran digital, materi yang diberikan adalah strategi pemasaran digital, optimalisasi pemasaran digital, serta strategi menentukan harga jual anggrek.
Suniati, salah satu peserta pelatihan dari Desa Bahagia, menyampaikan kesannya terhadap pelatihan yang dilakukan. “Hal yang paling penting yang saya pelajari adalah cara memasarkan produk secara daring. Namun, sebaiknya pelatihan ini dilakukan di lokasi yang sinyalnya lancar sehingga yang diajarkan bisa langsung dipraktikkan”.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Fikty Aprilinayati, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Sejalan dengan mandat FORCLIME untuk mendukung perhutanan sosial di Tanah Papua, FORCLIME berupaya mengidentifikasi calon kampung binaan di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tambrauw. Berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan KPHP Tambrauw, didapatkan tiga rekomendasi calon kampung binaan untuk pendampingan bersama, yaitu Kampung Orwen di Distrik Kwoor, Kampung Emaus di Distrik Sausapor, dan Kampung Bikar di Distrik Bikar. Tim FORCLIME bersama dengan perwakilan dari KPHP Tambrauw melaksanakan kunjungan untuk mengumpulkan informasi terkait kondisi geofisik kawasan, kelembagaan masyarakat, potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan pendampingan yang diperlukan, serta lokasi dan akses untuk menjangkau ketiga kampung tersebut. Kunjungan lapangan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Oktober 2021.
Selama kunjungan, tim FORCLIME dan KPHP Tambrauw bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat lokal yang menerima kedatangan tim dengan terbuka. Suku yang tinggal di tiga kampung tersebut adalah Suku Abun, dan sudah memiliki lembaga adat yang diakui, yaitu Lembaga Masyarakat Adat Suku Abun (LEMASA). Secara umum, potensi HHBK yang dimiliki ketiga kampung tersebut adalah pohon lawang, kemiri, rotan, anggrek, rusa, gaharu, dan masoi. Masyarakat mengelola HHBK secara berkelompok sekitar 12-27 orang, dan pengelolaannya dilakukan di hak ulayat masing-masing marga. Terdapat kearifan lokal dalam pengelolaan HHBK, khususnya minyak lawang, yaitu pengelola tidak boleh berniat jahat dan tidak boleh berhubungan dengan perempuan. Selain itu, perburuan yang dilakukan harus menggunakan alat-alat tradisional. Di sana juga terdapat hutan keramat, yaitu hutan yang hanya bisa diakses oleh marga pemilik hak ulayat tanah, dan hasil hutan di dalamnya tidak dapat dimanfaatkan oleh siapapun.
Berdasarkan hasil kunjungan ini, tim FORCLIME dan KPHP Tambrauw akan berkonsultasi kepada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat untuk menentukan kampung binaan dan berkoordinasi terkait kegiatan pendampingan di kampung tersebut. Selanjutnya, tim juga akan melakukan sosialisasi dan permintaan izin kegiatan kepada LEMASA.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Untuk membangun sinergi pelaksanaan program kerja tahun 2021, FORCLIME dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tambrauw mengadakan pertemuan pada Selasa, 12 Oktober 2021 di Kantor KPHP Tambrauw, Sausapor, Papua Barat. Pertemuan dibuka oleh Kepala KPHP Tambrauw, Petrus Freddy Tawer, S.Hut. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan pembahasan mengenai potensi sinkronisasi program kerja antara FORCLIME dan KPHP Tambrauw, diantaranya melalui penyiapan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di KPHP Tambrauw.
Selain itu, dibahas juga persiapan kunjungan lapangan ke potensi kampung binaan FORCLIME dan KPHP Tambrauw. Terdapat tiga kampung yang dikunjungi, yaitu Kampung Orwem di Distrik Kwoor, Kampung Emaus di Distrik Sausapor, dan Kampung Bikar di Distrik Bikar. Kunjungan lapangan tersebut dilaksanakan keesokan harinya, tanggal 13-15 Oktober 2021, bersama-sama antara perwakilan FORCLIME dan KPHP Tambrauw.
Kepala KPHP Tambrauw mengapresiasi FORCLIME yang telah berkunjung ke Tambrauw untuk melakukan sinkronisasi program kerja dan mengidentifikasi kampung binaan bersama-sama. “Pengelolaan dan pengembangan KPHP membutuhkan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu kami berterima kasih atas kerja sama yang diberikan FORCLIME. Sebagai orang asli Tambrauw, saya berharap potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang melimpah di Tambrauw dapat dikelola secara bersinergi bersama Dinas Kehutanan, KPHP, dan masyarakat”, kata Bapak Petrus Freddy Tawer, Kepala KPHP Tambrauw.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Didukung oleh: | |