FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulungan, didukung oleh FORCLIME, menyelenggarakan sekolah lapangan petani untuk memperkenalkan pertanian campuran (agroforestri) pada 21 Maret 2019 di Desa Long Lasan, Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara. 20 anggota kelompok tani lokal, Kelompok Tani Hutan Lasan Belua, mengikuti pelatihan ini. Melalui pelatihan lapangan ini, para petani memperoleh pengetahuan dan praktik tentang cara membuat pupuk organik untuk panen yang lebih produktif dan ramah lingkungan, tidak ada pupuk kimia yang digunakan dalam proses produksi.
Kegiatan sekolah lapangan difasilitasi oleh anggota IPAMA, sebuah asosiasi penyuluh agroforestri, yang telah melakukan pelatihan lapangan serupa di kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pelatihan yang diadakan di Bulungan didasarkan pada pengalaman sukses di Malinau. Setelah acara sekolah lapangan, KPH Bulungan akan melatih petani lokal dalam pertanian campuran termasuk menanam kopi.
Sejak 2015, petani lokal telah menanam padi, kopi, dan berbagai tanaman buah di lahan seluas 100 hektare, yang terletak di wilayah KPH Bulungan. Bapak Suriantoh, salah satu penyuluh KPH Bulungan mengatakan bahwa saat ini KPH Bulungan memprakarsai 10 hektar lahan untuk program agroforestri dan menanam kopi yang dikelola secara kolaboratif dengan petani setempat melalui program Kemitraan Kehutanan, salah satu skema Perhutanan Sosial.
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Mohammad Sidiq, Koordinator Provinsi Kalimantan Utara
FORCLIME bekerja sama dengan program GIZ lain – Low Emissions Oil Palm Development (LEOPALD) – dan Conflict Resolution Unit of the Indonesia Business Council for Sustainable Development (CRU-IBCSD), mengadakan pertemuan pertama bagi peserta magang petugas mediasi pada 20-21 Februari di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur. Lokakarya dihadiri 28 peserta, yang mewakili lembaga yang menangani konflik di sektor pertanahan pemerintah kabupaten Berau dan LSM lokal.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mediasi pegawai pemerintah daerah dan praktisi masyarakat sipil mengenai konflik sumber daya alam multi-pihak. Para praktisi dilatih untuk menengahi konflik nyata di wilayah mereka di bawah bimbingan para mediator berpengalaman. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membentuk tim mediasi, memperkenalkan langkah-langkah pertama dalam penilaian konflik dan mencari konflik untuk praktik mediasi di wilayah mereka.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Johanna Riedmann, Advisor bidang Monitoring dan Perencanaan
Madu hutan tropis merupakan penyumbang substansial bagi perekonomian lokal di Kabupaten Kapuas Hulu. Untuk meningkatkan nilai tambah madu melalui pemrosesan yang efisien dengan kualitas yang konsisten Produk Hutan Bukan Kayu (HHBK), dua proyek GIZ (Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit), yaitu FORCLIME dan Elektrifikasi melalui Energi Terbarukan (ELREN) atau juga dikenal dengan "Green Chiller" mendukung dan mendanai membuatan instalasi ruang pengering madu. Unit ini memiliki kapasitas untuk mengurangi kadar air 200 kg madu dari 26% alami ke standar nasional 18% dalam 24 jam.
Dalam kesempatan kunjungan delegasi Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (BMZ) dan GIZ ke Kapuas Hulu, kamar pengeringan madu secara resmi diserahkan oleh Direktur Program FORCLIME, Georg Buchholz, kepada Sentra Wirausaha Produksi dan Pemanfaatan Komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu. Selanjutnya dukungan juga akan diberikan untuk pengembangan kelembagaan Pusat Produksi Madu dan pemasaran produk yang terintegrasi dengan Cagar Biosfer Kapuas Hulu.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Stephan Kitzbichler, Advisor bidang agro-forestry, Kalimantan Barat
Lutz Hofheinz, Manajer bidang strategis, Pembangunan KPH
Didukung oleh: | |