FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Malinau menginisiasi pertemuan dengan mitranya untuk mengordinasikan program kegiatan melalui “Dialog KPH Malinau” pada 21 Maret 2017. Tujuannya adalah untuk mengharmonisasikan program kerja para mitra yang memiliki kegiatan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, agar sejalan dan mendukung pencapaian indikator kinerja kunci KPH Malinau. Dialog dihadiri oleh perwakilan dari proyek yang ada di Malinau, misalnya: Millennium Challenge Account-Indonesia (MCAI)/Yayasan Biosfer Manusia (BIOMA), WWF Indonesia, Forum Musyawarah Masyarakat Adat (FoMMA), (Ikatan Penyuluh Agroforestry Malinau (IPAMA), FORCLIME, proyek ADB. Dalam kesempatan tersebut masing-masing lembaga menyampaikan capaian program 2016 sekaligus rencana kerja 2017.
Dalam sambutannya, Kepala KPH Malinau, Bapak Impung Lian, menyampaikan bahwa komunikasi dan koordinasi program kegiatan KPH Malinau dengan para mitra kerja diharapkan dapat membangun persamaan pemahaman dan persepsi dalam mendukung pembangunan KPH. Selain itu, pertemuan semacam ini dapat menjadi ajang untuk saling belajar dan berdiskusi melalui berbagi pengetahuan tentang KPH dan perkembangan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak/mitra kerja.
Hasil dari dialog ini adalah pertemuan semacam ini akan dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan pihak yang lebih luas, seperti pengusaha hutan alam dan tanaman, masyarakat, pemerintah daerah terkait. Tindak lanjut lainnya adalah membangun ”Bank Data” untuk mengumpulkan data dan informasi terkait program dan kegiatan mitra pembangunan KPH Malinau.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Tunggul Butarbutar, Manajer bidang strategis, Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Regine Brandt, Development Advisor untuk Agroforestry, Malinau
Suprianto, Adviser Teknis, Pembangunan KPH
Melalui kerja sama dengan mitra non-pemerintah, termasuk FORCLIME, Proyek GEF-Harimau Sumatera, WCS-IP dan USAID-LESTARI; Direktorat Konservasi Kawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan pelatihan penyegaran mengenai Management Effectiveness Tracking Tool ( METT) bagi 30 fasilitator terlatih pada 20-23 Maret 2017 di Bogor. Selama pelatihan, peserta juga terlibat dalam penyelesaian buku panduan tentang METT berdasarkan pengalaman mereka dari proses penilaian di tempat tugas masing-masing. Selain itu, peserta juga memperoleh pengetahuan tentang Asset-Based Thinking dari INSPIRIT, konsultan fasilitasi, untuk meningkatkan kapasitas peserta terkait dengan filosofi dan teknik menfasilitasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengharapkan bahwa target perbaikan manajemen yang efektif dari 260 kawasan lindung dapat dicapai pada 2019.
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Strategic Area Manager, Biodiversity Conservation and Management of Protected Areas
"Belajar dari satu sama lain" - adalah moto lokakarya mengenai agroforestry yang diselenggarakan pada tanggal 28 sampai 30 Maret 2017 di Mataso, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Tujuan pertemuan diskusi dan kegiatan lapangan dengan petani kakao lokal dan anggota kelompok pelatih agroforestri baru Ikatan Penyuluh Agroforestri Malinau (IPAMA) adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan agroforestri kakao dan pembentukan kelembagaan untuk pengolahan dan pemasaran kakao.
Pada hari pertama, IPAMA menyampaikan latar belakang dan proses pembentukan organisasi. Kisah dari Malinau ini memotivasi petani dari Mataso mendiskusikan kemungkinan membuat kelompok untuk memfasilitasi usaha kakao di Kapuas Hulu. Hari berikutnya, kunjungan ke tiga plot demonstrasi agroforestri kakao yang dibangun pada tahun 2015. Selama lokakarya, peserta melakukan pengamatan dan diskusi mengenai potensi dan kendala dalam perancangan dan manajemen, serta dalam mencari solusi dalam menghadapi tantangan kedepan. Selain itu, peserta juga belajar dan melakukan praktik pemangkasan yang baik. Kegiatan akhir dari rangkaian lokakarya adalah mengunjungi hutan desa dan bersosialisasi bersama masyarakat Karangan Bunut dan merayakan peresmian pondok ekowisata.
Lokakarya ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempertemukan petani kakao dari Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat untuk berbagi gagasan dan solusi mengenai peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran kakao dari sistem agroforestry. Diharapkan pengetahuan dan gagasan yang muncul dari lokakarya ini akan memotivasi dan mendukung para peserta untuk mencoba lebih banyak kegiatan menuju produksi dan pemasaran kakao yang berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Dr. Regine Brandt, Development Advisor for Agroforestry, Email: regine.brandt@giz.de
Karl Jäger, Development Advisor for Agroforestry, Email: karl.jaeger@giz.de
Petrus Derani, Local Coordinator in Kapuas Hulu, Email: petrus.derani@yahoo.com
Halim Pratama, Local Advisor in Malinau, Email: pratamahalim.eng@gmail.com
Didukung oleh: | |