Ir. Agus Widiyarto, MBA yang mewakili Kepala Biro Perencanaan, Dr. Hilman Nugroho, membuka lokakarya Analisis Perubahan Tata Guna Lahan untuk Kabupaten Malinau dan Kapuas Hulu. Lokakarya berlangsung di Pontianak pada tanggal 6 dan 7 April 2011.
Tujuan utama dari analisis perubahan tata guna lahan adalah:
- Menganalisis dinamika perubahan tata guna lahan dan yang terkait dengan konversi hutan sejak tahun 1990,
- Menyusun data dasar historis Referensi Emisi (REL) – tier 2 - untuk dua kabupaten,
- Mengidentifikasi jenis, status (baik, rusak, terfragmentasi) dan luasan hutan di wilayah KPH yang ditunjuk, dan
- Memperkirakan stok biomassa dan stok karbon hutan di wilayah KPH.
Data tersebut akan membantu dalam pengembangan konsep dan strategi REDD+ di tingkat kabupaten dan diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan demonstrasi (Demonstration Activity/DA). Terkait dengan DA, Mr Sean Foley, Kepala Advisor FORCLIME untuk modul kerja sama keuangan (financial cooperation/FC), mempresentasikan tujuan dan kegiatan yang direncanakan dari modul FC.
Pertukaran informasi antara provinsi dan kabupaten dilakukan dan pengumpulan data tambahan yang diperlukan untuk mengestimasi potensi pengelolaan wilayah KPH dibahas.
Tim survei akan mengumpulkan data yang diperlukan, dan diharapkan bahwa hasilnya akan tersedia pada bulan Juni untuk Kapuas Hulu, dan bulan Oktober untuk Malinau. Hingga akhir tahun potensi pengelolaan wilayah KPH di Kapuas Hulu dan Malinau akan ditentukan. Hal ini akan menjadi tonggak penting dalam merumuskan rencana pengelolaan multi-fungsi untuk kawasan KPH.
Lebih dari 50 peserta dari instansi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, serta LSM nasional dan internasional menghadiri lokakarya ini.