FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kementerian Kehutanan Indonesia bersama dengan GIZ FORCLIME menyelenggarakan pertemuan kedua Kelompok Pakar Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) pada tanggal 8 sampai 10 November di Yogyakarta.
Tujuan dari acara yang dihadiri oleh lebih dari 35 akademisi kehutanan dan profesional dari seluruh Indonesia adalah untuk mengembangkan kelompok inti akademisi berbasis pakar KPH untuk memberikan advis dalam pembangunan KPH dan operasionalisasinya, serta mempersiapkan bahan pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers - ToT). Kelompok inti ini akan menjadi pusat (hub) sumber daya penting untuk pengetahuan dan transformasi keahlian dan sebagai dasar untuk menyiapkan kelompok pakar daerah sebagai pelatih untuk KPH tertentu.
Dalam pertemuan tersebut pemahaman bersama tentang konsep KPH , pembangunan dan operasionalisasi secara konseptual dikembangkan antara pengajar dan peserta . Selain itu, diadakan acara tambahan yang diselenggarkana bagi Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan (FORETIKA) dan kamar akademisi dari Dewan Kehutanan Nasional (DKN). Hasil utama bagi keduanya adalah konsolidasi menjadi organisasi akademisi baru dan terintegrasi, dengan nama " Rumah Akademisi Kehutanan Indonesia” (RAKI). Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan sehari ke KPH Yogyakarta untuk mengeksplorasi potensi konsep manajemen dan konsep model bisnis dan pendekatan multipihak dalam pengelolaan hutan.
Untuk informasi lebih lanjut , silahkan hubungi:
Mathias Bertram, Strategic Area Manager for National and Sub-national Regulatory Framework (Forest Policy)
Gatot Moeryanto, Senior Adviser for Forest Management Unit Development
Dalam rangka mendukung proses pengembangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di tingkat lapangan GIZ FORCLIME bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III (Pusdal III) dan Sekretariat Nasional Pembangunan KPH menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan bagi staf KPH di tiga kabupaten dan provinsi yang di dukung oleh GIZ FORCLIME. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan staf KPH dalam memahami konsep dasar, perencanaan, dan operasionalisasi KPH sesuai karakteristik KPH yang dihadapi. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong percepatan operasionalisasi KPH menuju KPH yang professional dan mandiri di wilayah KPH yang didukung oleh GIZ FORCLIME.
Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 22 sampai dengan 24 Oktober 2013 di Yogyakarta lalu, dibuka oleh Kepala Pusdal III Kementerian Kehutanan, Dr. Nyoman Yuliarsana. Peserta berasal dari KPH Kapuas Hulu (10 orang), KPH Berau (5 orang), dan KPH Malinau (3 orang). Dalam sambutannya, Dr. Nyoman Yuliarsana menyampaikan bahwa dengan dibentuknya wilayah pengelolaan hingga ke unit pengelolaan hutan terkecil (KPH) diharapkan sumber daya hutan yang ada dapat dikelola secara lestari dan optimal. Untuk itu perlu dukungan sumber daya, diantaranya sumber daya manusia yang memadai dan kompeten dalam bidang tugasnya.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini termasuk rencana pengelolaan hutan tingkat KPH (Dr. Agus Setyarso ), konsepsi pembangunan KPH di Indonesia dan pemantapan areal kerja KPH (Prof. Hariadi Kartodihardjo), entrepreneurship/kewiraswastaan dalam pengelolaan KPH (Dr. Bambang Subagyo) dan mekanisme Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sebagai mekanisme keuangan pada KPH Mandiri (Ir. Bejo Mulyono, MML - Kepala Subdit BLUD, Kementerian Dalam Negeri).
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan kunjungan lapangan ke KPH Yogyakarta untuk melihat pengelolaan KPH secara langsung dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mendukung pembiayaan KPH, seperti pengolahan minyak kayu putih, kerajinan kayu, pengelolaan hutan jati, pinus dan karet.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Tunggul Butarbutar, Strategic Area Manager for FMU Development
Gatot Moeryanto, Senior Adviser for Forestry Policy
Sebagai upaya mendukung pengembangan sumber daya manusia bagi pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kehutanan bekerja sama dengan GIZ FORCLIME menyelenggarakan lokakarya pelatihan (lokalatih) mengenai penjajakan kebutuhan pelatihan (Training Need Assessment - TNA). Lokalatih dilaksanakan di Bogor pada awal Oktober lalu dan diikuti oleh 26 orang widyaiswara yang merupakan perwakilan dari Pusdiklat Kehutanan, Balai Diklat Kehutanan (BDK) Bogor, BDK Kadipaten, dan BDK Samarinda.
Tujuan lokakarya ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai TNA yang berkaitan dengan pengembangan pelatihan sumber daya manusia bagi KPH. Selain materi terkait dengan pengembangan TNA, kegiatan juga diisi dengan diskusi tentang struktur organisasi KPH (kasus di KPH Kapuas Hulu – Kalimantan Barat dan KPH Berau Barat – Kalimantan Timur), dan analisis kompetensi sumber daya KPH.
Kepala Pusdiklat Kehutanan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Pedidikan dan Latihan dalam acara penutupan menyampaikan apresiasi kerja sama Pusdiklat Kehutanan dan GIZ FORCLIME selama ini dan berharap kegiatan ini akan mendukung penerapan Competence Based Learning (CBL) di lingkup lembaga diklat kehutanan. Selain itu juga mendukung upaya lembaga pendidikan dan latihan kehutanan untuk berkontribusi dalam pembangunan KPH di masa mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development
Didukung oleh: | |