Dalam rangka mengetahui potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) di wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Provinsi Papua, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Papua bekerja sama dengan Universitas Papua, didukung FORCLIME, melakukan inventarisasi HHBK. Studi ini dilakukan selama enam bulan, Juli-Desember 2023. Wilayah studi meliputi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kota Jayapura, KPHP Sarmi, KPHP Keerom, KPHP Lintas Sarmi Mamberamo Raya, Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor, KPHP Yapen, KPHP Waropen, Cabang Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup (CDKLH) Kabupaten Jayapura, CDKLH Sarmi, CDKLH Keerom, CDKLH Mamberamo Raya. Selain untuk mengetahui potensi HHBK, studi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi hijau dengan hilirisasi HHBK.
Hasil studi tersebut kemudian dibahas pada tanggal 13 Maret 2024 di Jayapura, Papua. Pembahasan dipimpin oleh Sekretaris Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, dan peserta yang hadir selain perwakilan dari DKLH Papua dan Universitas Papua, juga hadir perwakilan dari masing-masing kesatuan pengelolaan hutan yang wilayahnya dijadikan lokasi studi, serta mitra pembangunan Provinsi Papua, termasuk FORCLIME, Samdhana dan Econusa.
Dari studi ini dihasilkan data awal potensi serta gambaran HHBK yang sudah dan belum dikelola. Data tersebut akan disusun menjadi sebuah buku mengenai potensi hasil hutan bukan kayu di Provinsi Papua, yang akan berguna untuk perencanaan dan pengelolaan HHBK dalam menyusun strategi dan kebijakan pengembangan HHBK di Provinsi Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Anna Manyakori, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Tanah Papua