Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat Bersama FORCLIME menyelenggarakan diskusi mengenai pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) tengkawang pada tanggal 16-17 Juli 2019 di Pontanak, Kalimantan Barat. Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka konsolidasi dan membangun jejaring yang lebih luas untuk memperkenalkan produk, berbagi pengalaman proses produksi serta mempromosikan produk yang telah dihasilkan oleh komunitas Jejaring Tengkawang. Pertemuan dihadiri oleh 65 orang yang mewakili berbagai instansi, termasuk lembaga pemerintah, swasta, akademisi, perwakilan masyarakat beberapa desa di Kabupaten Kapuas Hulu (Mensiau, Labian, Labian Iraang, Nanga) dan Desa Sahan (Kabupaten Bengkayang).

Informasi mengenai besarnya permintaan produk tengkawang, terutama dalam bentuk butter dan mekanisme perdagangan produk butter menjadi bahasan utama dalam pertemuan ini. Diskusi dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing membahas: kebijakan perlindungan tengkawang, peningkatan nilai ekonomi melalui perbaikan proses produksi, dan pemasaran produk serta jejaring tengkawang.

Pertemuan tersebut juga sepakat untuk mendorong percepatan pelayanan perijinan hasil hutan bukan kayu secara online dan memperluas keanggotaan Jaringan Tengkawang yang diusulkan ditetapkan melalui keputusan gubernur.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Freds N Ronsumbre, siswa magang Universitas Papua.
Jumtani, Koordinator Provinsi Kalimantan Barat