Selasa 2 Desember lalu, Kelompok Kerja Nasional Heart of Borneo (Pokjanas HoB) Indonesia yang didukung oleh WWF-Indonesia dan GIZ FORCLIME meluncurkan dokumen Strategi Implementasi Pembangunan di Jantung Kalimantan (Heart of Borneo – HoB) melalui Pendekatan Ekonomi Hijau di Palangkaraya.
Ketua Pokjanas HoB, Dr. Prabianto Wibowo Mukti, menyampaikan bahwa dokumen yang diluncurkan hari ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi provinsi dan kabupaten di HoB dalam menerapkan ekonomi hijau untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian sumber daya alam HoB.Buku yang telah diluncurkan mengupas mengenai sektor-sektor strategis di setiap provinsi di HoB yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Di tingkat sektoral, implementasi ekonomi hijau di wilayah HoB diantaranya dapat dikembangkan di sektor hasil hutan kayu dengan penerapan Prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari (PPHL) dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), penerapan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) untuk perkebunan kelapa sawit, penerapan pertambangan yang bertanggung jawab, pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk produksi “bioprospecting”, pengembangan dan pemanfaatan HHBK (hasil hutan bukan kayu) dan penerapan sistem dan mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).
“Mengarusutamakan prinsip Ekonomi Hijau seperti mitigasi perubahan iklim atau konservasi keanekaragaman hayati dalam perencanaan pembangunan, dan meningkatkan penghidupan berkelanjutan masyarakat di dalam dan sekitar hutan di wilayah HoB adalah tujuan utama dari salah satu bidang strategis FORCLIME”, ungkap Heinrich Terhorst, Green Economy Strategic Area Manager, FORCLIME.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan FORCLIME terkait dengan Ekonomi Hijau, silakan hubungi:
Heinrich Terhorst, Strategic Area Manager for Integration Conservation and Development (Green Economy)
FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)