Dalam rangka mendukung pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kehutanan bekerja sama dengan GIZ FORCLIME menyelenggarakan lokakarya bagi para kepala sekolah dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan pada tanggal 7 – 9 Mei di Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan SMK Kehutanan dalam mendukung pembangunan KPH. Lokakarya dihadiri oleh 90 peserta yang mewakili 20 SMK Kehutanan negeri dan swasta, yang masing-masing di bawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam acara pembukaan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan, Dr. Tahrir Fathoni, menegaskan bahwa penyusunan kurikulum harus tepat dengan kebutuhan pasar. Metoda pendidikan melalui e-learning sebagai alat inovatif dalam pengembangan kapasitas di SMK Kehutanan akan terus dikembangkan, serta materi terkait dengan kewiraswastaan juga harus diajarkan kepada peserta didik. Tahrir berharap menyambut baik kerja sama yang ada dengan FORCLIME dan akan terus berlanjut.
Edy Marbyanto, perwakilan GIZ FORCLIME menyatakan dalam sambutannya bahwa SMK Kehutanan merupakan pendidikan berbasis kompetensi. FORCLIME akan mendukung SMK Kehutanan terutama dalam hal peningkatan kapasitas guru sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. Edy menyarankan KemenLHK, Kemendikbud dan SMK Kehutanan untuk bersama-sama menyusun roadmap guna memberi arah bagi pengembangan SMK Kehutanan dalam 5 tahun ke depan. Djimlan, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Boalemo, Provinsi Gorontalo, merasa puas terhadap kinerja lulusan SMK Kehutanan. Menurutnya, lulusan SMK Kehutanan dapat bekerja dengan cepat dan terampil. Sementara Jumadi, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Pohuwato, Provinsi Gorontalo, berharap akan banyak lulusan SMK Kehutanan yang bekerja di KPH.
.
Lokakarya ini juga membahas tentang Kebijakan Kurikulum Tahun 2013 dengan narasumber dari Direktorat Pembinaan SMK, serta Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan bimbingan para narasumber, peserta lokakarya berhasil menyusun Rencana Proses Pembelajaran (learning manual) untuk empat jenis bidang keahlian kehutanan yang nantinya akan didistribusikan ke seluruh SMKK. Untuk menambah pengetahuan para peserta tentang pengelolaan hutan konservasi, dilakukan kunjungan ke Taman Nasional Bantimurung, Sulawesi Selatan, yang terkenal sebagai pusat budidaya kupu-kupu.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development